SUAMIMU . . .
dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu kamu mencintainya seumur hidupmu, bahkan seringkali rasa cintanya padamu lebih besar daripada rasa cintanya kepada ibunya sendiri.
SUAMIMU . . .
dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah-ibunya hingga dia dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah-ibunya.
SUAMIMU . . .
redha menghabiskan waktunya untuk mencukupkan keperluan engkau dan anak-anakmu. Padahal dia tahu, di sisi Allah, engkau harus dihormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu berbanding dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa cemburu, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang terbaik daripadanya di sisi Allah.
SUAMIMU . . .
berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikan sendiri. Sedang engkau terbiasa mengadukan masalahmu padanya dengan harapan suamimu mampu memberi solusi, padahal boleh saja pada ketika itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. Namun dia tetap mengutamakan masalahmu berbanding masalah yang dihadapinya sendiri.
SUAMIMU . . .
berusaha memahami bahasa diam mu, bahasa tangisanmu. Seddangkan engkau kadangkala hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun apabila dia mengulanginya berkali-kali.
SUAMIMU . . .
Apabila engkau melakukan maksiat, maka dia ikut diseret ke neraka, kerana dia bertanggung jawab terhadap maksiatmu. Namun apabila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah diheret ke neraka. Kerana apa yang dilakukannya adalah hal-hal yang dipertanggungjawabkan ke atas dirinya sendiri.
Lapan pintu surga terbuka bagimu dan engkau boleh masuk dari mana-mana pintu yang disukai. Cukup dengan mendapat "Redha" daripada suamimu, sedangkan suamimu tidak mendapat kemuliaan seperti itu, kerana itu taat dan bersabarlah terhadapnya.
(Habib Amri hafizahullah)
#copy paste
No comments:
Post a Comment